Portalindo.co.id
Banda Aceh - Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melantik Muzakkar A Gani sebagai Bupati Bireuen untuk sisa masa jabatan 2017-2022 dalam Rapat Paripurna DPRK di Gedung DPRK Bireuen.
Muzakkar A
Gani yang baru dilantik sebagai Bupati Bireuen mengantikan Saifannur yang
meninggal dunia awal tahun lalu meminta Kepada Plt Gubernur Aceh, Nova
Iriansyah untuk membantu Pemkab Bireuen
untuk menyelesaikan pembangunan program-program strategis kabupaten Bireuen
seperti Pembangunan Rumah Sakit Regional dan Gedung DPRK.
“Kami minta
kepada Pemerintah Aceh agar membantu Kabupaten Bireuen, atas prakarsa
Saifannur, tanah untuk lokasi pembangunan Rumah Sakit Regional telah tersedia
seluas 15 Hektare dan sertifikat sudah diserahkan kepada Sekda Aceh dan Kepala
Bappeda Aceh,” kata Muzakkar di Bireuen, Kamis.(18/6).
Dalam
kesempatan tersebut, ia menjelaskan pihaknya juga ingin menyelesaikan
pembangunan gedung DPRK yang saat ini terbengkalai, di mana untuk menyelesai
pembangunan tersebut pihaknya membutuhkan biaya lebih kurang Rp60 milyar.
“Anggaran
ini tentu tidak mampu tertampung dalam APBK Bireuen, karena itu kami mohon
dengan segala kerendahan hati “Meugadee” sama Bapak mohon berkenan membantu
anggaran dari APBA melalui bantuan keuangan daerah," kata
Muzakkar.
Dalam
kesempatan tersebut, Muzakkar juga meminta dukungan Nova untuk pembangunan
jalan dua jalur menuju RS Regional dan Pembangunan jalan elak, karena jalan
tersebut sangat penting untuk mendukung pembangunan RS Regional.
Plt Gubernur
Aceh, Nova Iriansyah menyatakan pihaknya akan mengupayakan untuk membantu
Bireuen merealisasikan anggaran pembangunan guna menyelesaikan gedung DPRK dan
RS Regional.
"Melihat
kompak dan mesranya hubungan eksekutif dan legislatif, sulit rasanya bagi saya
untuk tidak mewujudkan permintaan tersebut. Keharmonisan hubungan dalam Gedung
ini membuat saya termotivasi untuk memenuhi aspirasi dari bapak-bapak,"
kata Nova
Pelantikan
Bupati Bireuen turut dihadir diantaranya Anggota DPR RI Ruslan M. Daud dan
Anwar Idris, Wakil Ketua DPR Aceh Dalimi dan Hendra Budian serta beberapa
anggota DPR Aceh lainnya.