Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Teguh Setyabudi saat menyerahkan surat tugas kepada Laode Arusani (Wakil Bupati Busel) untuk menjadi Plt Bupati Busel.
Portalindo.co.id, Kendari – Pejabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Teguh Setyabudi, berharap jangan ada lagi kepala daerah terjerat kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) dan suap.
Harapan tersebut disampaikan Teguh Setyabudi usai menyerahkan surat tugas Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buton Selatan (Busel) kepada Wakil Bupati Busel, H. La Ode Arusani, di ruangan pola kantor gubernur, Jumat (25/5), kemarin.
“Kita harapkan jangan ada lagi peristiwa seperti ini terulang,” ujarnya prihatin.
Teguh mengatakan, peristiwa di OTTnya Bupati Busel, Agus Feisal Hidayat sesuatu yang tidak diharapkan setelah sebelumnya ada kepala daerah di Sultra berurusan hukum dengan KPK.
“Saya sebagai pejabat gubernur Sultra prihatin atas kejadian ini. Peristiwa ini sesuatu yang kita tidak harapkan,” katanya.
Menurutnya roda pemerintahan terganggu ketika pejabat terjerat kasus korupsi. Maka ia menghimbau agar pejabat di Sultra amanah menjalankan tugas.
“Tapi apapun itu, pemerintahan tetap harus berjalan,” imbaunya.
Pasca KPK menahan Bupati Buton Selatan (Busel) Agus Feisal Hidayat, roda pemerintahan diserahkan pada wakilnya Arusani.
Arusani resmi beralih status menjadi pelaksana tugas (Plt) Busel. Penyerahan surat tugas diserahkan langsung Pj. Gubernur Sultra Teguh Setyabudi.
Usai diserahi tugas sebagai Plt Bupati. Arusani segera lakukan koordinasi dengan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan DPRD.
Untuk diketahui, pada Februari 2018 lalu KPK juga melakukan OTT terhadap Walikota Kendari (saat ini sudah non-aktif) Adriatma Dwi Putra (ADP) bersama Ayahnya, Asrun (Calon Gubernur Sultra), mantan Kepala BPKAD Kota Kendari Fatmawati Faqih, dan Seorang Pengusaha Hasmun Hamzah.
(Umar)
