Portalindo.co.id
Jakarta – Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) banyak pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ikut gerakan terorisme saat bekerja di luar negeri.
Menaker mengatakan
biasanya PMI yang ikut gerakan teorisme bermula dari salah pergaulan. Mereka
dilibatkan mulai dari penggalangan dana hingga kegiatan terorisme lainnya.
"Karena
pergaulan, tidak mampu menyeleksi pergaulan, banyak di antara saudara-saudara
kita yang dilibatkan oleh beberapa kegiatan organisasi terorisme," kata
Ida dalam Silaturahim NU Sedunia ke-19 yang disiarkan secara daring, Sabtu
(25/7).
Ida juga
menjelaskan saat ini ada sekitar 9 juta orang Indonesia yang bekerja di luar
negeri sebagai PMI. Mereka tersebar di 200 negara.
Biasanya
para PMI mencari kegiatan sosial di waktu libur akhir pekan. Ida menyebut di
saat itulah ada orang-orang yang memanipulasi para PMI sehingga terpengaruh
ikut dalam gerakan terorisme.
Politikus
PKB itu tak menyebut negara-negara tempat PMI terlibat terorisme. tiga TKI di Singapura divonis penjara pada Kamis
(5/3) setelah terbukti terlibat dalam operasi Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Salah
seorang di antaranya bernama Anindia Afiyantari berusia 32 tahun. Dia terbukti
menyumbangkan uang sebesar 130 dolar Singapura atau sekitar Rp1,3 juta bagi
JAD.
Pengadilan
Singapura menyebut uang itu berasal dari upah kerja Anindia sebagai asisten
rumah tangga dengan gaji 600 dolar Singapura atau Rp6,1 juta.
Ida
menuturkan gairah beragama PMI cukup besar. Oleh karena itu, menurutnya, hal
ini harus disalurkan secara benar agar tak terulang kejadian yang sama.
Sehingga Ida
berharap Nahdhlatul Ulama bisa memfasilitasi kegiatan keagamaan bagi para PMI.
Dia meminta kesediaan Pengurus Cabang Istimewa (PCINU) untuk merangkul para
pekerja migran dalam kegiatan keagamaan.
"Saya
kira insyaallah aman teman-teman PMI bersama NU," ucap Ida. (@mr)