Tuesday, May 22, 2018

Pjs Gubernur Sultra:Melakukan Ceramah Tarwih Di Mesjid Al Alam,Berikut Himbauanya


PORTALINDO.CO.ID
KENDARI – Perdana, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra H Teguh Setyabudi melakukan ceramah tarawih di Sultra, khususnya di Masjid Al Alam. Sebagai orang nomor satu di Sultra. Dia mengakui jika Bulan Ramadan tahun ini memiliki nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dmana untuk pertama kalinya menggunakan Masjid Al Alam sebagai salah satu pusat kegiatan amaliah Ramadan.

Sebagai Pj Gubernur, dia menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih serta penghargaan atas warisan karya monumental yang diprakarsai dan diwujudkan oleh pemerintahan sebelumnya.

“Saya selaku pimpinan daerah saat ini tentu berkomitmen untuk keberlangsungan dan bagaimana memakmurkan Rumah Allah ini sebagai salah satu upaya mewujudkan kehidupan religiusitas masyarakat. Olehnya itu, saya mengajak semua untuk memakmurkan masjid Al Alam,” katanya.

Olehnya itu, dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kerjasamanya, khususnya pengurus Masjid Al Alam yang secara istiqamah mendorong akselerasi penggunaan masjid Al Alamini.

Harapannya keberadaan masjid yang megah ini tidak hanya menjadi icon dan kebanggaan masyarakat Sultra, tetapi juga dapat memberi dorongan dan motivasi terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas masyarakat dalam memenuhi kewajiban beribadah kepada Allah SWT, serta mampu menambah kekhusukan jemaah dalam menunaikan amaliah ibadah di bulan suci Ramadan.

Teguh juga menyampaikan beberapa keutamaan puasa di bulan ramadan yang dapat di raih dari penunaian ibadah puasa. Namun kesempurnaan ibadah puasa tentu tidak dapat dicapai kecuali dengan pemahaman yang benar tentang hakekat puasa.

Mulai dari puasa hendaknya tidak hanya dimaknai sebatas menahan lapar dan dahaga serta hal-hal yang membatalkannya, tetapi harus dimaknai juga sebagai puasa lisan dari perkataan yang buruk

“Puasa membentuk manusia yang mampu mengoptimalkan kontrol diri (self control). Mengapa? Karena dengan berpuasa seseorang dilatih untuk mampu menahan amarah dan mengendalikan hawa nafsunya,” tuturnya.

Puasa menjadi momentum ujian keimanan dimana seseorang bisa saja mengatakan dirinya sedang berpuasa, sekalipun sebenarnya tidak karena tidak ada yang mengetahui kecuali dirinya dan Allah SWT. Serta melalui ibadah puasa akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki al- hasasiyyah al-ijtima’iyyah (mempunyai kepekaan sosial yang tinggi). (Umar)
Share:

Blog Archive