Thursday, December 26, 2019

Mendukung Program dan Kebijakan Pemerintah Terkait Biodiesel



Oleh : Indah Rahmawati )*

Portalindo.co.id, 26 Des 2019 - Presiden Jokowi telah merilis program biodisel B30 pada Senin (23/12/2019). Biodisel B30 merupakan sejenis bahan bakar nabati jenis biodiesel campuran 30 persen yang  digadang-gadang mampu menekan impor BBM serta meningkatkan emisi gas buang.
Terobosan demi terobosan kini tengah digalakkan pemerintah. Tak hanya menekan angka importasi BBM, namun penerapan terobosan B30 ini diharap akan mampu menghemat devisa impor. Hal ini tentunya akan menguatkan kondisi ekonomi di Indonesia. Meski B30 masih dalam tahap uji coba, tetapi telah ada beberapa merek mobil diesel yang menggunakannya.
Menurut Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Andriah Feby Misna, menerangkan selain untuk memastikan kesiapan produsen serta sertifikasi baku mutu dan kualitas produk, Kementerian ESDM juga telah menyediakan buku pedoman bagi para penyalur dalam melakukan penanganan terhadap penyaluran serta penyimpanan bahan bakar campuran nabati dan juga solar.
Bahkan, Kementerian ESDM bersama produsen mobil diesel telah melakukan road test sepanjang 50.000 kilometer di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan B30 sejak Mei tahun 2019 hingga November tahun 2019. Kendaraan yang dipakai ini memiliki bobot di atas 3,5 ton dan di bawah 3,5 ton.
Dari hasil road test, Andriah merincikan bahwa pengaruh pemanfaatan biodiesel terhadap kinerja mesin untuk kendaraan berkapasitas 3,5 ton ternyata mampu meningkat daya kerjanya. Dengan detil; tingkat konsumsi bahan bakarnya sedikit namun emisi mengalami penurunan antara 0,01 hingga 0,8 gram.
Sebagai informasi, adapun pergantian filter bahan bakar bagi kendaraan baru perlu diganti pada rentang penggunaan antara 7.500 hingga 15.000 kilometer. Yang berarti pergantian filter sedikit lebih awal setelah itu kembali  normal.
Uji coba B30 selanjutnya akan diterapkan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut, pembangkit listrik serta kendaraan angkut di sektor pertambangan.
Kementerian ESDM pada tahun 2020 juga telah menetapkan alokasi B30 guna didistribusikan oleh pihak Pertamina di 25 titik serah di daerah Jakarta, Medan, Balikpapan, Plaju, Rewelj dan juga Boyolali .
Mengenai harga, B30 memiliki tarif harga yang sama dengan solar yang ditetapkan di pasar. Jikalau terdapat selisih harga dengan harga internasional MOPS maka disubsidi oleh pemerintah melalui anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menjelaskan, salah satu upaya pemerintah guna menekan impor migas yakni dengan biodiesel. Pada akhir tahun lalu, pemerintah telah menerapkan biodiesel 20 persen (B20) dan Januari nanti tingkat crude palm oil (B30) bakal ditingkatkan hingga menjadi 30 persen (B30).
Menurutnya, dengan penyerapan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebanyak 10 juta kiloliter (KL) untuk pemenuhan kebutuhan B30, Indonesia bisa menghemat devisa dari impor migas hingga angka 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 112,8 triliun (kurs Rp 14.000) serta mampu mengurangi defisit neraca dagang. Wow, Angka yang cukup fantastis bukan?
Program B30 ini ditengarai merupakan peta jalan pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan atau yang biasa disebut current account deficit (CAD). Secara bertahap, pemerintah akan meningkatkan persentase dari CPO di biodiesel hingga mencapai 100 persen. Bahkan, Pemerintah menargetkan program biodiesel tersebut bisa dilaksanakan dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, pemerintah juga akan mengawali program pengalihan penggunaan bahan bakar avtur menjadi green avtur. Airlangga menyatakan, dengan realisasi program tersebut nantinya akan mampu menghemat devisa hingga 2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 28,2 triliun.
Lebih lanjut, Airlangga menambahkan jika menerapkan green Avtur untuk kebutuhan 1 tahun, maka akan menghemat billion dollar AS. Terlebjh program ini diharapkan bisa memperbaiki neraca dagang serta mengurangi ketergantungan migas.
Beragam inovasi didunia bahan bakar dapat diimplementasikan sebagai langkah awal penyederhanaan regulasi ekonomi Indonesia yang terkenal ruwet dan banyak aturan. Jika penerapan B30 ini berhasil, bukan tak mungkin perekonomian Nusantara akan melambung dengan cepat. Serta dapat memperbaiki sektor-sektor lainnya.
Kabar baiknya ialah Biodiesel ini merupakan kandidat yang terbaik guna menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia. Mengingat Bahan bakar fosil termasuk jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga penghematannya akan mampu menjaga kelestarian alam. Selain itu, biodiesel merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin pada masa sekarang ini dan dapat diangkut serta dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang.

)* Penulis adalah pengamat sosial ekonomi

Editor :Zull
Share:

Blog Archive